Wartaniaga.com,Banjarmasin- Kayla Nadhifa Al-Maira (1,3) sudah menderita Hydrocephalus (penumpukan cairan di rongga otak), Spina Bifida Occulta (cacat lahir yang terjadi akibat terganggunya pembentukan tabung saraf selama bayi dalam kandungan), Congenital Talipes Equniovarus/Ctev (Kaki Bengkok) serta gangguan syaraf pada mata sejak lahir.
Kayla sudah menjalani dua kali operasi Hydrocephalus di RSUD Ulin Banjarmasin dan sampai saat ini masih kritis. Penyakit Congenital Talipes Equniovarus atau Ctev dan gangguan syaraf pada mata belum dapat dilakukan operasi karena ketiadaan alat di RSUD Ulin Banjarmasin.
Berdasarkan hasil rujukan dari RSUD Ulin Banjarmasin, Kayla harus menjalani pengobatan di RSCM Jakarta dan RSM Cicendo Bandung dan membutuhkan 40-50 Juta untuk biaya pengobatan belum termasuk biaya tiket keberangkatan dan biaya hidup selama di Jakarta dan Bandung.
Kayla merupakan anak dari pasangan suami istri Syafrudin dan Alin Marlina warga Jalan Putri Junjung Buih Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala, yang termasuk golongan tidak mampu.
Syafrudin memiliki tanggungan 4 (empat) orang anak, dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari Syafrudin hanya mengandalkan pekerjaan sebagai supir serabutan dengan penghasilan tidak menentu.