“Materi yang disampaikan fokus kepada tata cara penggunaan aplikasi SAKTI modul penganggaran, para peserta diminta mempraktekan secara langsung pada laptop masing-masing bagaimana langkah-langkah pengajuan revisi DIPA, baik pergeseran antar alokasi anggaran maupun rencana pencairan dana yang tercantum dalam halaman III DIPA, serta menu-menu yang harus di operasikan oleh masing-masing User Modul SAKTI,” jelas Woro Triwening Renggani.
Kepala Seksi PDMS KPPN Pelaihari, Widyastuti Puji Lestari, pada kesempatan tersebut menyampaikan sekilas tentang langkah strategis pelaksanaan anggaran 2020, antara lain tentang pentingnya pola penyerapan anggaran yang baik dan proporsional sepanjang tahun anggaran yaitu 15 persen pada triwulan I, 40 persen triwulan II, 60 persen triwulan III dan Minimal 90 persen sampai dengan akhir tahun atau triwulan IV.
Disamping itu juga dirinya mengingatkan Satker agar tidak terlalu sering merevisi anggarannya, karena menunjukan kinerja perencanaan yang kurang baik, adapun revisi Rencana Pencairan Dana ( RPD ) juga dibatasi sekali pertriwulan.
Sedangkan KPPN Pelaihari meluncurkan Inovasi BEKANTAN bagi stakholder sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan SDM yang berkompeten pada bidang keuangan, baik perencanaan, pelaksanaan anggaran maupun pelaporan.
” Kedepan di harapkan inovasi BEKANTAN ini akan lebih banyak dimanfaatkan oleh para stakholder KPPN Pelaihari , sehingga para pengelola keuangan di lingkup wilayah Kabupaten Tanah Laut menjadi lebih handal, sehingga kualitas pelaksanaan anggaran akan semakin meningkat,” harap Widyastuti.
Reporter : Tony Widodo
Editor : Mukta
