Wartaniaga.com, Martapura – Lama mangkrak Jembatan timbang di Jalan Ir. P.M. Noor, Km. 47, Mandiangin, Karang Intan, Kabupaten Banjar, sekarang banyak ditumbuhi semak belukar dan menjadi sarang ular.
Menurut, Ismail, warga Karang Intan, lokasi yang tidak jauh dari rumahnya ini sering dilanda was-was ketika melewati jembatan timbang tersebut karena sering menjadi sarang berbagai macam ular.
“Yang pasti semak belukar rawan bagi masyarakat disana, pernah ada ular besar lewat masuk ke lokasi itu,” ujarnya kepada Wartaniaga.com, Sabtu (12/10).
Ia mengungkapkan awal pembangunan 2010 lalu tidak ada aktivitas hingga akhirnya terbengkalai. Akibatnya warga resah karena selalu melihat ular lalu lalang di sekitar kantor
“Sangat disayangkan sekali padahal kalau difungsikan bisa menjadi pemasukan bagi Pemkab,” tandasnya.
Menanggapi itu, Sekretaris Dinas Pertanahan Kabupaten Banjar, Ir. Sufrianto, menjelaskan, setelah peleburan Distamben (Dinas Pertambangan dan Energi) Pemkab Banjar ke Dinas ESDM Provinsi Kalsel. Kantor tidak digunakan lagi, awalnya difungsikan untuk kontroling pertambangan batu granit agar tidak adanya kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan tambang.
“Jembatan timbang yang kami buat itu sebenarnya untuk mengontrol jumlah produksi batuan agar perusahaan tidak belebihan,” ungkapnya.
Ia membeberkan semua kegiatan yang berkaitan dengan pertambangan sudah sepenuhnya diserahkan kepada provinsi, akhirnya, pihak Pemkab tidak lagi berani mengoperasikan Jembatan Timbang tersebut. Padahal, apabila dapat dikelola oleh Pemerintah Kabupaten maka akan bernilai besar bagi pendapatan asli didaerahnya.
“Kalau tanah dilokasi itu tidak kami serahkan karena masih aset kami, kalau bangunan sepenuhnya sudah diambil alih oleh Dinas ESDM Provinsi,” ucapnya.
Sufri juga menyampaikan akan segera melakukan pembersihan diarea Jembatan timbang tersebut bersama BPKAD dibidang Aset dan Seksi Kebersihan lainnya.
“Secepatkan survey dan langsung membersihkan,” tutupnya.
Reporter : Riswan
Editor : Hamdani
Foto : Riswan