Wartaniaga.com, Banjarmasin – Pengobatan Tradisional di kota Banjarmasin kalah bersaing dengan pengobatan modern yang mayoritas mengandung zat kimia.
Hal tersebut diungkapkan, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina berkata pengobatan herbal sekarang minim diekspos bidang farmasi, padahal menurutnya mayoritas bahan dasar Industri herbal dalam pengobatan tradisional berasal dari dalam negeri.
“Kita berharap dalam membangun perekonomian di Indonesia, Farmasi dalam pengobatan herbal harus berkembang di Indonesia supaya bisa bersaing dengan negara lain,” ucap Ibnu Sina disela Seminar Nasional Farmasi ULM, (24/8).

Pelaku Farmasi ULM, Muhammad Khafi berpendapat kekuatan pengobatan tradisional secara medis mendukung dalam perkembangan bisnis Farmasi dunia seperti yang terdapat di negeri China.
“Banyak obat herbal yang sudah merajai pasar dunia, saatnya kita memperbaiki peridustrian Farmasi dalam mengembangkan pengobatan non kimia, bukan hanya di pasar tradisional namun mampu merambah ke mancanegara”, ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengungkapkan pihaknya tidak pernah membatasi perkembangan industri herbal di Banjarmasin asalkan masih sesuai dengan peraturan menteri kesehatan yang berlaku.
“Sepanjang memenuhi PMK 61 tahun 2016 kita berikan ruang dan kita dorong untuk berkembang,” tutupnya.
Repoter : Mg 02
Editor : Erwandh
Foto : Mg 02




















