Wartaniaga.com, Banjarmasin- Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar tentunya berpegruh terhadap para pelaku pasar modal. Tidak sedikit dari mereka yang melepas sahamnya untuk mencari keuntungan dan keamanan. Kondisi demikian tidak ditampik oleh, Feby Devina, Trainer Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Kalsel.
Meskipun, menurutnya kondisi ini hanya bersifat sementara karena hanya sentimen pasar yang negatif dan penguatan dollar terhadap mata uang seluruh dunia.
“ Kami meyakini ini hanya bersifat sementara, jangan khawatir investor yang menarik dananya itu pasti akan kembali, tinggal menunggu sentimen pasar positif” ujarnya kepada wartaniaga.com
Dikatakannya, pada saat ini pilihan aman untuk membeli saham adalah saham-saham costumer goods. “ Kondisi rupiah seperti ini sebaiknya hindari saham-saham keuangan, sebaliknya saham consumer goods yang berpotensi menguntungkan” jelasnya.
Senada dengan Feby, Lautentina Giovani dari RHB Sekuritas Banjarmasin mengakui saat ini pengaruh nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dollar berdampak terhadap pasar saham khususnya sektor perbankan.
“ Tidak dapat dipungkiri melemahnya nilai tukar rupiah pasti berpengaruh terhadap pasar saham, investor banyak yang menarik dananya, khususnya saham sektor perbankan yang paling berpengaruh” katanya.
Diterangkannya, kondisi pasar sedang liar sehingga sulit menentukan saham yang berpotensi memberi keuntungan terhadap investor.
Untuk itu dirinya menyarankan untuk menghindari saham-saham perbankan yang menurutnya dalam beberapa minggu ini berada pada posisi merah.
“ Saham kontruksi dan consumer goods masih bisa diharapkan, tetapi untuk perbankan hampir semuanya pada posisi lemah jadi sebaiknya dihindari dulu” sarannya.
Baik Feby maupun Giovani menilai kondisi ini tidak akan berlangsung lama, karena hanya sentimen pasar saja, jadi bagi investor yang ingin terjun ke pasar modal tidak perlu khawatir.
Reporter : Fathur Rahman
Editor : Didin Ariyadi