Wartaniaga.com, Banjarmasin – Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Kalimantan Selatan 2025 menjadi momentum penting penguatan sinergi kebijakan pusat dan daerah untuk menjaga stabilitas ekonomi serta mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi, Banjarmasin (28/11).
Arahan Presiden Prabowo Subianto pada PTBI Nasional menegaskan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia adalah hasil kolaborasi seluruh elemen bangsa.
Presiden mendorong penguatan kemandirian ekonomi dan kebijakan yang mampu memberi solusi cepat bagi rakyat.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, turut menyampaikan optimisme bahwa ekonomi Indonesia tetap tumbuh kuat pada 2025–2027, dengan inflasi terjaga di kisaran sasaran. Ia menekankan lima fokus sinergi kebijakan, mulai dari stabilitas makro, penguatan pembiayaan, hingga akselerasi digitalisasi.
Di daerah, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalsel, A. Donanto H.W., melaporkan ekonomi Kalsel tumbuh solid 5,19% pada triwulan III 2025. Konsumsi, investasi kawasan industri, hingga ekonomi digital menjadi pendorong utama. Kalsel diproyeksikan tumbuh 4,8–5,6% pada 2025, didukung hilirisasi SDA, UMKM, potensi Geopark Meratus, dan perluasan digitalisasi.
Pemerintah Provinsi Kalsel juga mendapat sejumlah prestasi nasional, antara lain:
* Peringkat 1 Indeks Ketahanan Pangan Nasional 2025,
* TPID Terbaik se-Kalimantan untuk Kota Banjarmasin,
* TP2DD Terbaik se-Kalimantan untuk Kabupaten Tanah Laut.
Prestasi tersebut menjadi bukti kuatnya kolaborasi daerah bersama BI, perbankan, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat.
PTBI Kalsel 2025 menegaskan bahwa percepatan transformasi ekonomi Banua—mulai dari hilirisasi, penguatan UMKM, investasi bernilai tambah, hingga pariwisata Meratus—hanya bisa dicapai melalui sinergi yang berkelanjutan.
Dengan spirit kolaboratif dan optimisme nasional, Kalsel bersiap memainkan peran strategis dalam penguatan ekonomi Indonesia ke depan.
Editor: Eddy Dharmawan




















