Wartaniaga.com, Banjarmasin- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Selatan resmi melaksanakan Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) III Tahun 2025 dengan tema besar “Strategi & Peran Private Sektor Dalam Meningkatkan PAD Menuju Ketahanan Ekonomi Kalimantan Selatan.”
Forum ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi dunia usaha sekaligus ajang merumuskan arah strategis peran pengusaha dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Rapimprov dibuka dengan rangkaian agenda resmi, mulai dari laporan panitia, sambutan Ketua Umum Kadin Kalsel, sambutan perwakilan Kadin Indonesia, hingga pembukaan oleh Gubernur Kalimantan Selatan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman antara Kadin Kalsel dengan pelaku industri, antara lain PT Sinar Nusantara Industries, PT Citicon Nusantara Industries, PT Conch South Cement Kalimantan, serta PT Bank Syariah Indonesia (BSI). MoU tersebut menjadi komitmen konkret untuk memperluas akses bahan bangunan berkualitas, memperkuat pemberdayaan UMKM, serta mendorong efisiensi rantai pasok di daerah.
Kadin Kalsel juga meluncurkan inovasi LockerSpace dan mempresentasikan rencana pembangunan Gedung Kadin Kalsel di Banjarbaru sebagai ikon kolaborasi pengusaha daerah.
Rangkaian Rapimprov turut menghadirkan talkshow utama bertema Perlindungan Hukum dan Keadilan Hukum bagi Pengusaha, menghadirkan narasumber dari institusi penegak hukum dan pemangku kepentingan strategis.
Kajati Kalsel menekankan pentingnya kepastian hukum bagi dunia usaha, sedangkan Kapolda Kalsel menyoroti peran Polri dalam mencegah kriminalisasi pengusaha dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Kepala DPMPTSP memaparkan reformasi perizinan sebagai motor penggerak investasi daerah, sementara Kepala BPK Kalsel menguraikan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam mendukung dunia usaha, khususnya pada sektor konstruksi. Acara juga melibatkan akademisi dan asosiasi pengusaha sebagai penanggap, yang memperkaya analisis terhadap kebutuhan dunia usaha saat ini.
Ketua Umum Kadin Kalimantan Selatan, Shinta Laksmi Dewi, dalam sambutannya menyampaikan Rapimprov 2025 tidak hanya menjadi forum organisasi, tetapi juga ruang strategis untuk memastikan pengusaha mendapatkan kepastian hukum dan perlindungan yang memadai.
Ia menegaskan pengusaha Kalsel siap mengambil peran lebih besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah serta menjaga stabilitas ekonomi Banua guna mewujudkan pembangunan yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Steering Committee Rapimprov 2025 yang diketuai oleh Dr. Muhamad Pazri, S.H., M.H., menekankan bahwa Rapimprov tahun ini diarahkan untuk menghasilkan rumusan kebijakan yang aplikatif dan realistis. Dr. Pazri menyatakan bahwa fondasi utama pembangunan ekonomi daerah adalah kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pengusaha, dan lembaga penegak hukum.
Melalui sinergi tersebut, Kadin Kalsel berharap mampu menghadirkan ruang usaha yang aman, adil, dan kondusif bagi seluruh pelaku usaha di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Ketua Organizing Committee yang juga Ketua Panitia Pelaksana, M. Iderus, menjelaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan dirancang untuk memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha.
Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan Rapimprov 2025 tidak terlepas dari dukungan seluruh unsur organisasi dan pihak-pihak luar yang turut memperkuat kualitas acara, mulai dari sidang-sidang pleno, sidang komisi, hingga talkshow yang menghadirkan perspektif menyeluruh terkait kebutuhan dunia usaha.
Rapimprov Kadin Kalsel 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi penting yang akan menjadi pedoman arah kebijakan organisasi dan program kerja pada tahun mendatang. Dengan semangat kolaboratif, Kadin Kalsel menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah, memperjuangkan kepentingan pengusaha, meningkatkan kontribusi terhadap PAD, dan memperkuat ketahanan ekonomi Kalimantan Selatan.
Editor : Hariyadi
