Warung Mama Atun, Kuliner Banjar Serba Nyaman

Wartaniaga.com, Banjarbaru – Penikmat Kuliner kurang afdal rasanya bila belum mencoba makanan dan kue basah di Warung Mama Atun yang menyajikan berbagai macam jenis makanan khas Banjar.

Cempaka merupakan nama salah satu Kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru, selain terkenal dengan tambang batu mulia atau Intan, di sepanjang jalan ini juga terkenal dengan warung-warung yang menyediakan makanan dan kue-kue khas Banjar.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Sebut saja misalnya Warung 41, kemudian Warung Bawah Asam semuanya menjual makanan khas daerah yang mungkin tidak banyak didapatkan di warung -warung yang ada di perkotaan. Apalagi akses jalan yang sangat mudah, sehingga pencinta kuliner memburu makanan khas daerah ini.


Warung Mama Atun salah satu alternatif yang bisa anda kunjungi, di warung ini tersedia berbagai jenis makanan Banjar mulai dari Nasi Kuning, Nasi Kebuli, Soto, Lontong, Katupat Batumis, Katupat Mie Habang, Buras, Pundut Nasi, Laksa, Lempeng Karih.

Selain itu, ada beragam kue Basah seperti Bingka dengan varian rasa ada bingka kentang, hintalu (telur), tapai (tape), Kalalapon, Papari, Amparan tatak Pisang dan Sagu, Lece seperti kue bulan dari ketan, Bingka Barandam, Cingkaruk, Dadar gulung, Putu Mayang, dan lain-lain.

Untuk warung ini buka setiap hari kecuali hari Jum’at, dari jam 3 sore sampai jam 10 malam. Terletak di jalan H Mr Cokrokusomo Cempaka Banjarbaru atau sekitar 7 km dari Bundaran Kota Banjarbaru dan selalu ramai dikunjungi pemburu kuliner, baik yang berada di kota Banjarbaru, Landasan Ulin, Bati-bati bahkan ada yang dari kota Banjarmasin.

Hj Atul adalah salah seorang pelanggan dan penikmat kuliner di warung ini, menuturkan makanan di sini banyak pilihan, wadai (kue, banjar red) dan makanannya masih baru serta nyaman (enak) untuk dinikmati serta harganya ekonomis.

“Makanan dan wadai yang ada diwarung ini nyaman-nyaman, kadang sore diantar cucu kami makan disini. Kemudian sambil membawa pulang buat yang ada dirumah, harganya juga murah dan terjangkau,”ucap Hj Atul yang tinggal di desa Bintok sekitar 10km dari warung Mama Atun ini kepada Wartaniaga, Senin (7/11) petang.

Lain lagi dengan Nisa, gadis yang tinggal di Banjarbaru ini hanya membungkus saja untuk dibawa pulang, karena ia sudah sering membeli makanan dan kue-kue basah diwarung ini. “Ini pesanan dari rumah, ada yang pesan Laksa, Putu Mayang, katupat Batumis dan Nasi Kuning,”ujarnya sambil membayar ke karyawan warung Mama Atun ini.

Ya, warung Mama Atun adalah warung tradisional yang perlu dikembangkan, sebagai salah satu UMKM yang ada di masyarakat Banjar, saat ini masih menerapkan sistem warung biasa dengan pembayaran tunai. Perlu bantuan pemerintah agar makanan, tradisional bisa go nasional bahkan Internasional.

Anda tertarik untuk mengunjunginya dan menikmati berbagai macam makanan di Warung Mama Atun ini, selamat mencoba.

Editor : Eddy Dharmawan

Pos terkait

banner 468x60