Wartaniaga.com, Kandangan-Fokus tangani stunting Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengelar rembuk stunting , yang dibuka secara langsung oleh Bupati HSS Achmad Fikry, di aula Kecamatan Kandangan , Senin (30/5).
Bupati HSS Achmad Fikry dalam arahannya mengatakan berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Kabupaten HSS terdapat prevalensi balita stunted sebanyak 29,1 %.
Menurutnya karena studi ini sifatnya hanya survei maka untuk menemukan nama dan alamat yang 29, 1 % ini agak susah sehingga melalui data terakhir yang dimiliki Kab. HSS melaui ePPGBM ada sekitar 5% yang sudah ada nama dan alamatnya ini yang akan mendapatkan intervensi penurunan stunting.
“Pastikan mana anak kita yang statusnya stunting, sudah ada nama dan alamatnya sehingga mudah untuk kita melakukan intervensi” kata Bupati.
Dirinya berharap dalam menurunkan angka stunting dapat dilakukan dengan terukur , serta melakukan pemetaan di setiap kecamatan sehingga dapat diketahui berapa jumlahnya dan penyebabnya,apakah perlu fasilitas sanitasi kesehatan atau karena perilaku orang tua sehingga perlu mendapatkan bimbingan melaui program dasa wisma PKK.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) HSS Syamsuri Arsyad selaku Ketua Tim Percepatan Penuruan Stunting (TPPS),menyampaikan ebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Peraturan tersebut sekaligus telah memberikan payung hukum bagi strategi nasional percepatan penurunan stunting yang mengukuhkan 5 pilar utama yaitu komitmen politik dan kepemimpinan nasional dan daerah, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi pusat, daerah dan masyarakat dan ketahanan pangan dan gizi serta monitoring dan evaluasi.
“Oleh karena itu pada kesempatan ini, kepada semua kepala perangkat daerah yang tergabung dalam TPPS untuk memastikan konvergensi antar program dapat terealisasi dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa, bahkan hingga tingkat rumah tangga” katanya.
Selanjutnya hasil pemetaan program dilaksanakan dan diwujudkan melalui program dan kegiatan yang konvergen, menyasar pada kelompok sasaran utama yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah usia dua tahun yang kemudian disebut sebagai keluarga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan juga remaja puteri, Pasangan Usia Subur (PUS) dan anak balita.
“Maka inshaa Allah sasaran 14 % target tahun 2024 akan tercapai sesuai dengan komitmen Presiden dan Wakil Presiden untuk melakukan percepatan dan penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024” kata Syamsuri.
Reporter : Amutz
Editor : Hani




















