Wartaniaga.com, Banjarmasin- Sebulan memasuki bulan Ramadhan harga kurma di Banjarmasin mulai merangkak naik. Berdasarkan pantuan media ini, kenaikannyapun beragam, mulai dari 10 % hingga mencapai 25 persen.
Menurut salah seorang pedagang di pasar Lima Banjarmasin, Iis sudah sejak awal tahun yang lalu kenaikan buah khas Timur Tengah ini terjadi.
“ Bukan hanya hari ini, sudah berbulan-bulan yang lalu harganya naik, tetapi tidak seperti saat ini,” ujarnya kepada media ini, Selasa (8/3).
Dikatakannya, kenaikan ini dikarenakan kelangkaan kurma yang jika dibandingkan tahun lalu, stok dan variannya lebih banyak.
“ Saat ini jenis kurma di toko kami hanya ada 7 saja, dibandingkan tahun lalu ada belasan. Informasi dari distributor tahun ini memang sedang tidak banyak,” ungkapnya.
Ia mencontohkan untuk kurma Sahara yang sebelumnya diharga Rp 180.000 per sepuluh kilogram kini sudah menjadi Rp 200.000.
Selain itu, kurma Barari yang biasanya Rp 30.000 perkilo saat ini sudah dipatok Rp 36.000 perkilogramnya.
“ Kurma Madinah dan Palamfruit Super juga mengalami kenaikan masing-masing Rp 50.000 per sepuluh kilogramnnya. Sebelumnya kedua kurma itu hanya Rp 350.000 dan Rp 550.000 per kotak yang isinya 10 kg,” papar Iis.
Meski demikian, tambahnya sudah mulai banyak pembeli yang berdatangan untuk persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. “ Alhamdulillah, walaupun harganya terbilang mahal sudah banyak pedagang dan pengecer yang membeli,” katanya.
Senada dengan Iis, Rahman mengaku persedian kurma di tokonya tidak sebanyak tahun sebelumnya. “Mungkin karena pandemi lalu import buah itu susah masuk ke Indonesia,” ucapnya beranalisa.
Rahman berharap saat bulan puasa nanti ketersediaan buah yang menjadi menu wajib berbuka puasa ini melimpah.
“Kalau tidak ada pasti harganya naik, kami juga susah mendapatkannya,” tutupnya.
Editor : Nirma Hafizah




















