Wartaniaga.com,BANJARMASIN – Pelepasan atlet Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berjuang di PON Papua XX tahun 2021 resmi dilaksanakan hari Kamis (16/9/2021).
Pelepasan secara resmi dilakukan oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. ia mendukung penuh atlet Kalsel yang nantinya bertanding. Atlet katanya harus terus menggelorakan semangat haram manyarah waja sampai kaputing dan bisa berprestasi membawa nama harum Kalsel.
Namun, karena masih pandemi Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan maka pelepasan hanya dihadiri masing-masing perwakilan cabang olahraga (cabor).
Kadispora Kalsel, Hermansyah mengatakan, pihaknya bersama seluruh jajaran provinsi siap mensupport kegiatan kontingen Kalsel ke Papua. “Kita bersama-sama KONI terus melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap pelaksanaan di PON Papua ini,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pelaksanaan PON kata Hermansyah telah difasilitasi berkaitan dengan konsumsi kontingen oleh PB PON Papua. Termasuk jadwal kedatangan hingga kepulangan termasuk pengamanannya.
Sementara itu, Ketua KONI Kalsel Bambang Heri Purnama mengatakan pihaknya telah memaksimalkan segala persiapan atlet untuk bertanding ke PON yang dilaksanakan di Papua.
“Mohon doa restu masyarakat Kalsel semoga atlet kita bisa berjuang maksimal untuk bisa meraih medali,” harapnya.
Untuk persiapan atlet, hal itu menurutnya sudah mulai dilaksanakan sejak 2017, sehingga menghadapi PON Papua yang dilaksanakan tahun ini atlet sudah siap.
“Hanya pesan kita, atlet harus bisa menjaga kesehatan karena masih di masa pandemi, kalau ditemukan ada yang positif maka kita akan sulit memberangkatkannya,” ucapnya.
Sementara itu Kabid Binpres KONI Kalsel, Gusti Perdana menyampaikan untuk PON di Papua Kalsel akan memaksimalkan potensi atlet. “Kami menargetkan 14 emas, dan kalau bisa semaksimal mungkin,” jelasnya.
Sebanyak 111 atlet dan 56 pelatih yang sudah didaftarkanakan akan mengikuti PON yang berasal dari 25 cabang olahraga (Cabor) yang sebelumnya telah melewati babak kualifikasi (Pra PON).
“Diakhir persiapan memang kita mendapat kesulitan karena keterbatasan pendanaan, yang membuat atlet terancam tak berangkat. Masih diuntungkan anggaran yang tersedia masih memadai, sehingga atlet masih bisa berangkat,” katanya.
Editor:Ahmad Yani