Wartaniaga.com, Banjarmasin- Badai virus corona belum ada tanda-tanda akan berakhir. Bukan saja berdampak pada kesehatan tetapi juga pekenomian.
Semua sektor usaha dipukul telak oleh wabah ini. Aktivitas usaha dan ekonomi kian redup, PHK diberbagai bidang usaha terjadi. Terlebih setelah pemerintah menerapkan strategi Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB), sontak para pengusaha makin menjerit.
Wakil Sekjen Property Syariah Dewan Pimpinan Pusat Realestate Indonesia ( DPP REI), Royzani Syachril mengungkapkan sebelum merebaknya virus covid-19 bisnis property sudah lesu.
Dikatakannnya, dari awal tahun sudah terjadi penurunan kurang lebih 30 persen dan saat ini dengan mewabahnya virus corona menjadi 50 persen lebih.
” Sejak diberlakukannnya PSBB kemarin sudah mencapai 50 persen terjadi penurunannya,” ujar pemilik Mahatama Peperty ini.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua REI Kalsel selama 2 periode ini mengungkapkan jika sebelumnya perusahaanya mampu menjual puluhan rumah perbulan tapi sekarang hanya di bawah 5 buah.
” Tiap bulannya sekarang paling 5 konsumen, itupun baru mengajukan belum tentu di setujui oleh perbankan,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat menurunnya penjualan perumahannya.
” Akibat pandemi dan PSBB banyak calon nasabah enggan untuk datang ke lokasi perumahan,” terangnya.




















