Harga Keret Jatuh, Petani Mengeluh

Wartaniaga.com, Pelaihari- Para petani karet di kabupaten Tanah Laut, Kalsel mengeluhkan harga karet yang jatuh mencapai 30 persen lebih.

Sebelumnya, harga karet di tingkat petani mencapai Rp 8.000 perkilo, kini jatuh diangka Rp 5.000 hingga Rp 5.500 atau turun hingga 37 persen.

Salah seorang petani, Fery Kurniadi mengungkapkan turunnya harga ini akibat pandemi corona yang saat melanda.

” Biasanya kami mampu menghasilkan getah rata-rata 80kg perminggu dengan pendapatan Rp. 640.000 atau Rp 8.000,” ungkapnya kepada Wartaniaga.com, Rabu (29/4).

Namun, lanjutnya disaat sekarang jumlah itu tidak bisa diperoleh lagi. Pasalnya, harga karet saat ini hanya Rp 5.500 perkilo.

Dikatakanya, harga karet sudah hampir sebulan ini jatuh harganya yaitu harga per kilo Rp.5.500.

Walaupun harga murah, ia tetap menjual hasil sadapan karetnya dan mengaku pasrah dengan harga saat ini.

“Kalau tidak dijual tidak ada pemasukan untuk keperluan sehari hari, apalagi sudah memasuki bulan Ramadhan, pengeluaran semakin banyak sedangkan penghasilan sangat berkurang,” ujar petani dari desa Sumber Mulya, kecamatan Pelaihari ini.

Senada, Linda, petani karet dari desa Kampung Baru  juga merasakan kondisi yang sama.

Menurutnya, harga karet yang turun ini sangat membuat pusing, apalagi di tengah wabah Corona dan sering datang nya hujan membuat produksinya juga ikut turun.

” Bukan hanya hasil penjualan yang berkurang, produksi juga karena sering terjadi hujan,” keluhnya.

Dirinya berharap, semoga wabah ini cepat berlalu sehingga harga jual bisa kembali normal.

” Semoga cepat pulih kondisi ini dan harga karet bisa normal lagi,” ucapnya lirih.

 

Reporter/ Foto : Wahyu Aprianto
Editor : Didin Ariyadi

Pos terkait