Penghargaan yang diberikan oleh PWI Pusat tersebut adalah sebagai bentuk penghormatan pada pemimpin daerah yang telah berdedikasi atas kearifan lokal masing-masing daerah.
Melalui babak proposal dan presentasi langsung, sejak Desember 2019 sampai awal Januari 2020 yang lalu. Juri memilih 10 dari 30 bupati/walikota mewakili tiga zona.
Adapun pembagian tiga zona yang dimaksud, yakni daerah, kota yang berada dalam atau dekat Ibu Kota Negara RI. Kedua, daerah, kota yang berada di dalam atau dekat dekat ibu kota provinsi. Ketiga, daerah, kota yang jauh dari ibu kota provinsi.
Mereka dipilih oleh Dewan Juri yang sudah dibentuk oleh PWI Pusat yang terdiri dari Nungki Kusumastuti (Ketua), Ninok Leksono, Agus Dermawan T, Atal Sembiring Depari dan Yusuf Susilo Hartono. Melalui babak proposal dan presentasi langsung, selama Desember 2019- dan awal Januari 2020 yang lalu.
Ketua PWI Pusat, Atal Sembiring Depari mengatakan, pihaknya menggelar Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2020 , bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada Bupati dan Walikota yang telah berhasil melakukan pembangunan di daerahnya dengan menggunakan pendekatan kebudayaan atau kearifan lokal dalam perspektif nasional dan global. Dengan begitu daerah tersebut tampil beda dengan masing-masing karakter yang menjadi ciri khasnya.
“Karena kami yakin bahwa untuk memajukan budaya nasional di era otonomi daerah juga dibutuhkan Bupati dan Walikota yang peduli terhadap kebudayaan dan literasi gadget,” ucap Atal Sembiring Depari.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Peresiden RI yang telah hadir di Kalimantan Selatan dan juga kepada Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor yang telah bersedia menyelenggarakan HPN ini, dan sekaligus menyematkan Gubernur Kalsel sebagai anggota kehormatan PWI.
“Karena HPN dalam keadaan darurat, karena beberapa daerah batal untuk melaksanakan HPN. Akan tetapi, Sahbirin Noor menyelamatkannya, dan beliau adalah bagian dari keluarga PWI. Maka dari itu saya meyematkannya Sahbirin Noor sebagai anggota kehormatan PWI,” tukasnya.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo, dalam sambutannya menyampaikan, dirinya selalu berusaha keras untuk hadir demi perayaan pers terbesar yang diselenggarakan tiap tahunnya.
“Karena insan pers adalah teman saya dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat berita kegiatan saya dan pemerintah untuk sampai kepada masyarakat iyalah mereka insan pers,” ungkap orang nomor satu di Republik Indonesia itu.
Pemimpin di Republik Indonesia dengan sapaan Jokowi itu juga menegaskan, negara sangat membutuhkan kehadiran pers. “Dalam perspektif yang jernih dan berdiri didepan melawan kekacauan informasi yang sering dilakukan dengan sengaja, dengan memerangi hoax, ujaran kebencian dan fitnah yang mengecam kehidupan demokrasi kita,” tandasnya.
Reporter : Fadlan Zakiri
Editor : Mukta
Sumber : Diskominfotik Banjarmasin




















