Dr. Muhammad Pazri Jadi Narasumber ISFO: Mahasiswa Harus Bermental Kuat dan Bermoral

Dr Muhammad Pazri SH MH saat menjadi narasumber di ISFO Banjarmasin

Wartaniaga.com, Banjarmasin — Yayasan Ibnu Sina Foundation (ISFO) kembali menggelar kegiatan inspiratif bagi mahasiswa baru Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan beberapa perguruan tinggi lainnya di Banjarmasin.

Kegiatan ini mengusung tema besar “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu di Era Digital dan Modern”, dengan menghadirkan Dr. Muhamad Pazri, S.H., M.H., sebagai narsum utama yang memberikan motivasi kepada generasi muda.

Sebagai Direktur Utama Borneo Law Firm, sekaligus Ketua Yayasan Edukasi Hukum Indonesia (YEHI) dan Founder LBH Borneo Nusantara, Dr. Pazri dikenal sebagai figur yang konsisten mengedepankan nilai moralitas, hukum, dan daya saing di era digital modern.

Ia menekankan mahasiswa harus mampu menjadi generasi digital yang cerdas secara intelektual, kuat secara moral, dan tangguh secara mental agar dapat menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

“Pemuda hari ini adalah wajah Indonesia esok hari. Tantangan terbesar kita bukan hanya teknologi, tapi menjaga moral, karakter, dan integritas di tengah derasnya arus informasi,” ujar Dr. Pazri dalam sesi motivasinya yang disambut antusias para peserta.

Kegiatan ini terasa semakin bermakna karena digelar menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025.

Dr. Pazri menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda tidak boleh hanya dimaknai sebagai peringatan historis, tetapi harus diterjemahkan menjadi aksi nyata dalam dunia modern — terutama di era digital yang menuntut kolaborasi, kreativitas, dan tanggung jawab sosial.

“Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk bersatu dalam perbedaan. Kini, semangat itu harus kita wujudkan dalam ruang digital—bersatu melawan hoaks, ujaran kebencian, dan degradasi moral melalui karya dan kontribusi positif,” tegasnya.

Dirinya juga mengajak mahasiswa untuk menjadi bagian dari Gerakan Pemuda Digital Patriotik, yakni pemuda-pemudi yang mencintai tanah air dengan membangun jejaring positif, literasi digital, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan hukum di dunia maya.

Perwakilan ISFO, Mohammad Reza, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen yayasan dalam membentuk mahasiswa yang berkarakter sosial, memiliki semangat gotong royong, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.

“Ibnu Sina Foundation tidak hanya fokus pada pendidikan, tapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan dukungan bagi UMKM. Kami ingin adik-adik mahasiswa tumbuh dengan semangat berbagi, berinovasi, dan mencintai bangsanya,” jelas Reza.

ISFO selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial di Kalimantan Selatan, antara lain program bantuan keranjang sampah untuk SMA se-Kota Banjarmasin, pemberdayaan UMKM lokal, serta kegiatan bakti sosial dan edukasi lingkungan.

Dalam sesi penutup, Dr. Pazri mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya menjadi digital users, tetapi naik kelas menjadi “digital patriots” — pemuda yang mencintai negeri melalui karya, kontribusi, dan etika digital yang baik.

Pazri juga menyoroti berbagai tantangan moral generasi muda di era modern, seperti seks bebas, penyalahgunaan alkohol, judi online, pinjaman online ilegal, dan disinformasi digital, yang dapat merusak masa depan bangsa bila tidak diimbangi dengan pendidikan karakter dan literasi hukum.

“Generasi cerdas bukan hanya yang bisa memakai teknologi, tapi yang mampu menjaga nilai, menjauh dari keburukan, dan memberi manfaat bagi sesama,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Pazri juga membagikan sejumlah “jurus ampuh” bagi mahasiswa agar siap menghadapi dunia modern, Percaya diri dan perbaiki komunikasi.Mahasiswa harus berani berbicara dan mengemukakan pendapat dengan santun dan argumentatif.Perbanyak pertemanan dan perluas jaringan.
Networking adalah modal penting untuk karier, organisasi, dan dunia usaha.Perkuat spiritual dan moralitas.Nilai keagamaan dan Pancasila menjadi fondasi ketahanan diri di tengah arus globalisasi.Cerdas emosional dan intelektual.

Keseimbangan hati dan pikiran menjadi kunci sukses dalam studi dan kehidupan sosial.Cepat beradaptasi dan terus belajar.
Dunia digital menuntut kreativitas, inovasi, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan.

“Semangat Sumpah Pemuda harus menjadi energi untuk bergerak, bersatu, dan berkontribusi. Bukan hanya dalam kata-kata, tapi dalam tindakan nyata di dunia digital maupun kehidupan sosial,” tutup Dr. Pazri dengan penuh semangat.

Editor : Hariyadi

Pos terkait