Anggota DPRD Kalsel Habib Farhan Husien Kecam Tayangan Trans7 yang Dinilai Melecehkan Kiai dan Santri Pondok Pesantren Lirboyo

Anggota DPRD Kalsel, Habib Farhan Husien

Wartaniaga.com, Banjarmasin — Tayangan kontroversial yang disiarkan oleh Trans7 yang dinilai menghina dan melecehkan para kiai serta santri Pondok Pesantren Lirboyo, mendapat kecaman keras dari berbagai kalangan, termasuk para mantan santri dari berbagai daerah.

Kecaman juga datang dari kalangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), yang menilai tayangan tersebut bersifat provokatif, merendahkan martabat pondok pesantren, dan berpotensi memecah belah umat Islam.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Anggota DPRD Kalsel, Habib Farhan Husien, yang juga mantan santri, mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap tayangan yang memperlihatkan citra negatif Pondok Pesantren Lirboyo dan pengasuhnya.

Ia menegaskan bahwa tayangan tersebut sangat menyudutkan dan tidak mencerminkan kenyataan yang ada.

“Tayangan Trans7 itu sangat menyudutkan dan tidak benar. Itu framing yang berbahaya, bisa memecah belah umat Muslim,” ujar Habib Farhan, yang juga merupakan Anggota Komisi III DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Kamis (16/10/2025).

Habib Farhan menjelaskan, bahwa banyak kebiasaan yang dilakukan oleh santri, seperti berjalan jongkok, menghadap kiai, atau rutin membersihkan lingkungan pondok, adalah bagian dari tradisi pendidikan adab, sopan santun, dan disiplin yang telah ditanamkan sejak dini. Hal tersebut bertujuan agar para santri tidak hanya menguasai ilmu agama dan baca Qur’an, tetapi juga memiliki perilaku yang baik, sesuai dengan harapan orang tua dan untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Jangan sampai masyarakat menganggap tradisi ini sebagai sesuatu yang buruk. Santri, masyarakat miskin, kaya, terpelajar, bahkan pejabat, pasti akan hormat kepada kiai atau ulama. Tayangan seperti itu, dengan framing negatif, sangat merusak,” tegasnya.

Habib Farhan juga meminta agar Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk proaktif dan segera menuntaskan masalah ini. Ia berharap lembaga terkait dapat memberikan sanksi tegas atas tayangan yang dinilai sangat merugikan dan menyesatkan masyarakat.

“Saya minta Dewan Pers dan Komisi Penyiaran serta lembaga terkait lainnya untuk turun tangan dan menuntaskan kasus ini,” lanjut Habib Farhan.

Sebelumnya, tayangan yang kontroversial tersebut sempat menampilkan Kiai Anwar Manshur, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, dengan narasi yang sangat negatif dan merendahkan. Banyak kalangan yang menilai apa yang disajikan Trans7 bukan hanya kesalahan teknis, tetapi juga penghinaan yang sengaja dibangun dengan narasi yang ngawur dan cara penyajian yang merendahkan martabat para kiai dan santri. Bahkan, kritik terhadap tayangan ini turut datang dari PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dan berbagai organisasi keagamaan lainnya.

Tayangan tersebut, menurut kalangan pesantren dan para mantan santri, tidak hanya menampilkan citra yang salah, tetapi juga berpotensi memicu perpecahan di kalangan umat Islam.

Editor: Aditya
Sumber: ist

Pos terkait