“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” papar Dedi.
Indana dan Maisya, adalah siswi kelas 11 program keahlian agribisnis tanaman pangan dan hortikultura (ATPH) SMK-PPN Banjarbaru yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang ditawarkan oleh Kementerian Pertanian.
Dua siswi yang menamakan kelompoknya Bawang Intan Naisya ini berfokus pada usaha budidaya Bawang Merah. Bermodalkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah dan tekad yang kuat, Indana dan maisya memulai usaha budidaya bawang merah ini sejak mei 2022 lalu.
“Alhamdulillah, hari ini kita panen perdana pada musim tanam kedua setelah kemaren kita gagal panen di tanam pertama,” ucap Indana di sela-sela kegiatan panen perdana, Sabtu (15/4/2023).
“Hari ini kita panen sebanyak 70Kg bawang belum susut, itu dari satu bedeng. Diperkirakan total bawang setelah semua di panen mencapai 560kg.” lanjut Indana.
Menurut Indana, budidaya bawang merah di Kalimantan ini bukan tanpa hambatan. Hal ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak menentu. Dan ini lah yang menjadi salah satu faktor gagalnya panen di musin tanam pertama.
Kendati sempat mengalamai gagal panen pada tanam pertama, Indana dan Maisya tetap pantang menyerah hingga akhirnya mereka berhasil panen pada tanam kedua.
Sumber : Humas SMK PP Banjarbaru




















