Sementara itu, Kasubsi Kegiatan Kerja, Ady Tri Marwoko menjelaskan budidaya Jangkrik ini awalnya dengan membeli telur jangkrik, kemudian ditetaskan dalam kandang, dan diternak hingga bisa dipanen oleh warga binaan.
“Karena masih pemula, di awal ini kita beli telur jangkrik sebanyak 0,5 Kg untuk ditetaskan. Sedang waktu pemanenan jangkrik berkisar antara 30-40 hari sejak menetas dengan perkiraan hasil panen mencapai 15-20 Kg,” jelasnya.
Dikatakan Ady Tri, budidaya jangkrik dilakukan pada satu buah kandang berukuran 120 cm X 240 cm yang terbuat dari bahan kayu dan triplex, kemudian didalamnya terdapat rak-rak telur sebagai wadah pertumbuhan jangkrik.
“Sementara ini masih memakai satu kandang saja, dengan dikelola satu orang warga binaan. Jika panen berhasil, tentu kandangnya akan kita tambah lagi beserta pekerjanya,”ujarnya.
Ady Tri menyampaikan bahwa, untuk perawatan budidaya jangkrik sendiri terbilang cukup mudah, namun diperlukan ketelatenan untuk mencapai hasil panen yang diharapkan.





















