Pria yang akrab di sapa Prof. Dedi pun menambahkan, strateginya dengan mendorong kewirausahaan pemuda. “Pemerintah, khususnya Kementan, terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, secara lintas kementerian dengan mengedepankan kolaborasi bersama banyak pihak”, tutur Dedi.
Pada kegiatan Penguatan Kelembagaan DPM/DPA Kementan RI Korwil Provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan di Aula UPTD BPPSDMP Sempaja, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti mengatakan Presiden RI Joko Widodo sangat memperhatikan SDM pertanian, di era kedua pemerintahannya. Presiden Jokowi fokus pada pengembangan SDM, yang memiliki karakter kerja keras, dinamis, produktif, terampil, menguasai teknologi dan bertalenta (20/10).
“Kiprah DPM/DPA diyakini dapat menjadi pengungkit regenerasi petani yang adaptif teknologi serta mewujudkan target 2.5 juta pengusaha pertanian mendukung ketahanan pangan nasional dan mengatasi krisis pangan global. Dari 2000 DPM/DPA yang telah dikukuhkan nanti, per orang bisa menumbuhkan kembangkan 200 orang petani milenial baru di daerahnya. Maka bisa jadi 400 ribu petani milenial baru dan di akhir 2024 bisa ada 2.5 juta petani milenial baru”,papar Santi.
Untuk mempercepat resonansi tersebut maka dibutuhkan penguatan kelembagaan DPM/DPA. “Bila di tingkat nasional kita mengenal Badan Pengurus Harian (BPH), maka di provinsi kita menyebutnya dengan koordinator wilayah (Korwil). Di setiap daerah memiliki champion petani pengusaha millenial yang tergabung dalam DPM/DPA. Sebut saja Agus Basuki selaku DPA asal Balikpapan yang fokus mengembangan komoditas hortikultura, Muhammad Khairul Huda selaku DPM yang juga Ketua P4S Nasda dan mengembangkan hortikultura selain perkebunan, Abdul Gushai Uzuludin sekretaris P4S Nasda yang juga mengembangkan sayuran hidroponik, Ali Lutfi DPM yang pemilik Bara Farm serta sederet nama lainnya”, tambah Santi.





















