Wartaniaga.com, Banjarmasin- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan gelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel.
RDP tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Kalsel, sehingga peserta didik memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian diera globalisasi.

Ketua DRPD Kalsel, H Supian HK mengatakan pendidikan sangat penting untuk generasi penerus bangsa.
“Substansi pendidikan sangat penting, kami selalu mendukung langkah kebijakan positif,” ucapnya.
Dirinya berharap seluruh program kerja yang dilakukan untuk dunia pendidikan Kalsel dapat terwujud, sehingga memberikan manfaat kepada peserta didik.

Senada, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, H. M. Lutfi Saifudiin menjelaskan rapat Komisi IV DPRD Kalsel dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel terkait penanggulangan dampak pandemi terhadap dunia pendidikan.
“Kita ketahui selama kurun waktu hampir 2 tahun lebih dunia pendidikan sangat terdampak,” ujarnya.
Ia mengatakan selama pandemi peserta didik diharus melakukan perjalanan secara daring atau online, hal tersebut dikhawatirkan pendidikan karakter maupun hal lain tidak bisa diterapkan pada saat pembelajaran tatap muka.
“Pandemi sudah mulai berakhir dan tentu kita harus mengejar ketertinggalan dunia pendidikan,” bebernya.
Oleh karena dunia pendidikan Kalsel diharapkan melakukan perubahan percepatan pembelajaran kepada peserta didik.
“Peserta didik diharapkan tidak hanya mampu bersaing, akan tetapi memenangkan persaingan diera globalisasi,” harapnya.
Lanjut, dunia pendidikan terlebih khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel juga diharapkan mampu menjalankan program pemerintah pusat.

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalimantan Selatan Muhammadun menuturkan tahun ajaran baru 2022, seluruh sekolah di Kalsel mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Hal tersebut menyusul pandemi Covid-19 sudah mulai melandai, sehingga peserta didik dapat melakukan pembelajaran seperti biasa.
“Sejak senin, peserta didik melakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS),” katanya.
Lanjut, setelah melakukan pengawasan langsung terhadap beberapa sekolah di Kalsel, dirinya melihat peserta didik dalam suasana penuh kegembiraan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel juga telah mengambil sikap dengan mengambil keputusan menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Pemerintah memberikan tiga pilihan, ada Kurikulum K13, Kurikulum K13 Plus dan Kurikulum Merdeka,” bebernya.
Kalsel sendiri menentukan pilihan terhadap kurikulum Merdeka dikarenakan peserta didik diberikan pendidikan karakter dan digitalisasi.
“Peserta didik harus akrab dengan digitalisasi karena kelak pada zamannya nanti bahwa siapa yang menguasai digitallisasi dia akan siap menghadapi tantangan zaman,” imbuhnya.
Editor: Aditya




















