Wartaniaga.com, Banjarmasin – Upaya untuk memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Barito Kuala (Batola) terus dilakukan oleh Dekranasda setempat.
Salah satunya dengan mengikut sertakan mereka dalam kegiatan expo dan pameran.
Bekerjasama dengan Dinas Koperindag dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Batola, Dekranasda Batola ikut serta memeriahkan Gernas Bangga Buatan Indonesia 2022 Kalsel.
Ketua Dekranasda Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor sangat mendukung keberadaan UMKM didaerahnya.
Dekranasda Batola menampilkan produk unggulan didaerahnya salah satunya adalah hasil kerajinan Purun Tikus yang berbeda dengan daerah lain di Kalimantan Selatan, Sabtu (23/7/2022).
“Tumbuhan Purun Tikus ini banyak tumbuh di Batola didesa Belawang , dan tidak ada dikabupaten lain. Jadi kadang mereka pesan ditempat kami untuk melengkapi produk olahan handycraft masing-masing daerah,”ujar Maya Safira petugas penyuluh koperasi lapangan dari dinas Koperindag Batola saat mendampingi ketua Dekranasda.
Menurutnya, produk olahan berbahan dasar purun tikus ini sangat diminati oleh masyarakat, tetapi para pengrajinnya usia mereka sudah tua-tua. Sebagai upaya Koperindag dalam alih generasi, mengadakan pelatihan untuk penerus pengrajin berbahan dasar purun tikus ini.
“Selain pembibitan dan pemeliharaan tumbuhan ini, kami juga melakukan pelatihan kepada generasi muda menjadi pengrajin yang professional. Sehingga produk olahannya bisa diterima oleh pasar, baik lokal maupun global,”paparnya.
Sementara itu, Lia Anggita Puspita Kabid Perikanan Tangkap dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab Batola yang juga mendampingi ketua Dekranasda mengatakan bahwa pembinaan dan pelatihan pengolahan ikan, terutama ikan air tawar secara rutin dilaksanakan.
“Produk unggulan yang ditampilkan seperti garih saluang karing, kerupuk ikan gabus. Untuk garih saluang masih memenuhi kebutuhan lokal, tetapi kerupuk ikan gabus sudah dipasarkan sampai ke Banjarmasin,”beber Lia.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku seperti kerupuk ikan Gabus, dimana ikan ini belum ada pembudidayaannya jadi masih mengambil dari alam. Dan untuk mengantisipasi tersebut pihaknya sudah bekerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin.
“Kebetulan tahun ini dari proyek kepala dinas kita bekerjasama dengan bank Kalsel, kita bikin deplot untuk budidaya ikan gabus didaerah tabukan dan masih berjalan. Disamping itu kita melakukan restocking (pelepas liaran) sambil menunggu kabar dari BPBAT mandiangin untuk memenuhi benih yang sudah siap,”tutupnya.
Editor : Eddy Dharmawan




















