“Yang pertama adalah pangan, bisnis ini merupakan jantung kita untuk hidup, yang kedua adalah bidang Farmasi karena setiap orang butuh obat-obatan, yang ketiga adalah Bisnis Digital, karena jaman semakin modern, canggih semua berlomba-lomba menciptakan bisnis ini dan yang keempat adalah setelah semua orang bekerja baik pertanian, farmasi, digital dan lain-lain pasti membutuhkan Refresing atau hiburan Wisata,”beber Alumni fakultas Hukum Unlam tahun 2007 ini.
Mantan karyawan Bank BUMN ini juga menyarankan agar para Agropreneur atau para petani menggunakan Metode Digital Pertanian, metode ini sangat cocok diterapkan dalam kondisi saat ini. Bahwa semua bisnis sudah memasuki bisnis digital, sedangkan pertanian tidak mungkin akan kita tinggalkan bahkan harus ditingkatkan.
Metode ini ada 3 sektor yang kita selamatkan, pertama adalah petaninya, yang kedua adalah pembinanya dalam hal ini adalah mahasiswa yang mengambil jurusan pertanian yang ketika lulus mereka bayak keluar dari sektornya. Dan yang ketiga adalah kita menyelamatkan petani dari segi pemasaran, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup para petani juga meningkatkan perekonomian secara menyeluruh.
“Kita menghimbau kepada masyarakat yang ingin berinvestasi dengan cara yang aman daripada berinvestasi yang tidak jelas, lebih baik bisa berinvestasi kedunia pertanian. Sehingga bisa membantu masyarakat, membantu pasokan pangan dan akan terjalin simbiosis mutualisme akan terjaga,”pungkasnya.
Editor : Eddy Dharmawan
