Wartaniaga.com, Banjarmasin – Tak hanya memerlukan kemahiran menangkap ikan dan mengemudikan kapal di laut terbuka, para nelayan juga dituntut memiliki skil lain dalam menunjang aktivitasnya melaut. Salah satu hal terpenting adalah bagaimana menggunakan komunikasi radio, terlebih apabila mengalami bahaya saat melaut.
Karena itulah para nelayan pun wajib memiliki pengetahuan lain tentang radio komunikasi untuk keselamatan saat beraktivitas.
Salah satu cara adalah membekali para nelayan pengetahuan mumpuni tentang mengoperasikan radio komunikasi.Inilah yang dilakukan Akademi Maritim Nusantara ( Amnus) Banjarmasin. Menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika, mereka menggelar pembekalan Sertifikasi Operator Radio Nelayan Short Range Certificate (SRC) , bagi sejumlah ABK Kapal Perikanan, di Gedung Balai Pertemuan Nelayan dikota Banjarmasin, Kamis (24/02/2022).
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis bagaimana cara menggunakan komunikasi melalui radio apabila mengalami bahaya pada saat melakukan penangkapan ikan di laut,” ungkap
Kamsariaty,S.E.,M.M, Ketua Jurusan Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin, kepada wartawan.
Lebih jauh Kamsariaty menjelaskan Pembekalan Komunikasi radio keselamatan nelayan harus melalui perbekalan sertifikat SCR dan LCR dengan tujuan dengan mudah dideteksi dan dapat terhindar dari marabahaya di tengah laut.
“Tentunya Ini sangat penting, pengetahuan-pengetahuan yang harus dimiliki para nelayan dan ABK Kapal Perikanan. Para nelayan disamping harus memiliki sertifikat yang namanya tentang kepelautan. Tentu sertifikat ini juga penting karena di atas kapal baik kapal besar ataupun nelayan tetap komunikasi di udara itu sangat penting, dan itu harus ada SOP dan hal-hal yang harus diketahui dalam prakteknya,” ujar perempuan yang dikenal sebagai mantan atlet lari Banua ini.
Sementara itu Capt. Moch Nurdin S.H.M.H, dari Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banjarmasin yang menjadi salah satu pemberi materi, menekankan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen memberikan layanan prima kepada para pengguna frekuensi radio, termasuk nelayan. Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas II Banjarmasin Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Sertifikasi Operator Radio (SOR) untuk Nelayan.
“Tahun ini, disediakan SOR yang berlaku nasional untuk jarak jangkau dekat dan jauh (SRC/LRC). Tujuannya adalah agar kita semua dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dilaut khususnya pada saat terjadi marabahaya. Komunikasi yang baik dan benar memiliki manfaat bagi para nelayan dan melindungi masyarakat lain,” tegas Moch Nurdin.
Melalui Bimbingan Teknis SOR, pihak Kementerian Kominfo sendiri berharap peserta memiliki dua kemampuan, yaitu berkomunikasi dan pemahaman pentingnya menggunakan perangkat radio yang memenuhi standar marine.
Tak hanya mendapatkan pengetahuan, para peserta yang mengikuti pembekalan tersebut, juga akan mendapatkan sertifikat LRC/SRC secara Gratis.
“Layanan maksimal terhadap perizinan frekuensi radio untuk kapal dan SOR nelayan diharapkan dapat memberikan dampak positif dan mengurangi gangguan frekuensi penerbangan yang diakibatkan oleh para nelayan,”pungkasnya.
Kegiatan Sosialisasi dan Bimtek SOR yang diikuti 50 peserta itu tetap mengedepankan Protokol Kesehatan Pencegahan Penyebaran Covid-19. Materi yang disampaikan adalah pengetahuan berkaitan Tugas dan Fungsi Balai Monitor, Peraturan Radio dan Tata Cara Berkomunikasi yang Baik dan Benar di Laut.
Editor : Edhy Dharmawan




















