“Setelah gelombang besar pandemi COVID-19 pada bulan Juli, kami mengapresiasi langkah Pemerintah yang berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19 dengan disertai tingkat vaksinasi yang lebih tinggi. Sebagai akibatnya, kami telah melihat pemulihan ekonomi yang progresif seiring dengan langkah Pemerintah secara bertahap melonggarkan pembatasan. Hal ini tentu berdampak positif pada kegiatan konstruksi selain pengeluaran anggaran akhir tahun untuk proyek infrastruktur dan komersial, termasuk beberapa manfaat insentif untuk sektor perumahan (PPN atas rumah baru, suku bunga yang lebih rendah, dan relaksasi LTV/FTV), namun faktor terkait cuaca perlu dicermati karena akan lebih banyak curah hujan dari datangnya La Nina,” tambahnya.
Disamping itu, Indocement juga telah meluncurkan 3 jenis produk mortar baru, guna meningkatkan permintaan masyarakat terhadap produk-produk mortar yang berkualitas baik, dapat diandalkan, dan memilki harga yang kompetitif mendorong Indocement untuk meluncurkan 3 produk baru yaitu, Mortar TR-10 (TR-10 Mortar Serbaguna), Mortar TR-15 (TR-15 Thinbed), Mortar TR-20 (TR-20 Plester Plus).
Indocement salah satu produsen semen terbesar di Indonesia, yang bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 5.000 orang.
“Indocement mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 24,9 juta ton semen. 10 pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat, 2 pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat dan 1 pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan,” pungkasnya.
Reporter : Anaq
Editor : Nirma Hafizah




















