Bank Kalsel Optimis Catatkan Pertumbuhan Laba 9,43% di 2021

Ketiga, menjaga kualitas kredit, yakni berfokus pada kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan.

Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin menyampaikan, pihaknya sepanjang 2021 akan mengimplementasikan tiga fokus strategi dimaksud dalam tiga model bisnis. Dengan strategi dan model bisnis ini, Bank Kalsel optimis menatap tahun 2021, yang mana Agus meyakini kinerja di 2021 dapat tumbuh dengan baik seperti halnya tahun 2020.

“Dalam implementasinya, fokus strategi ini akan kami wujudkan dalam tiga model bisnis sebagai Key Success Factor untuk tetap dapat terus bertumbuh di tengah krisis. Tiga model bisnis tersebut ialah pertama Survival Mode, bagaimana bank memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk terus dapat bertumbuh di tengah ketidakpastian perekonomian dan persaingan.

Kedua, Adaptive Mode yakni bagaimana bank dapat mengatasi kelemahan dan tantangan yang dihadapi untuk menciptakan bisnis yang mampu beradaptasi dalam memenuhi permintaan pasar dan menciptakan customer experience yang baik.

Terakhir, Offensive Mode, bagaimana bank dapat mendeteksi dan menanggapi setiap peluang yang ada dan memanfaatkannya untuk menjadi potensi keuntungan bank. Kami yakin dengan strategi dan model bisnis.

“Bank Kalsel mampu bertahan, dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada,
sekaligus meningkatkan kinerja bisnis dan kerjasama dengan stakeholder,” jelas Agus.

Pihaknya memiliki optimisme vaksinasi covid-19 yang direncanakan pemerintah untuk mulai dilaksanakan pada kuartal I 2021 akan memberikan stimulus pada sektor layanan keuangan.

Mengacu pada RBB 2021, target Bank Kalsel tahun ini dapat mencapai pertumbuhan Aset sebesar 8,41%; pertumbuhan Kredit sebesar 6,50%; pertumbuhan Laba sebesar 9,43%; dan pertumbuhan Modal Inti sebesar 12,87%.

Di sisi lain, komitmen Bank Kalsel untuk melaksanakan Program Transformasi BPD yang merupakan komitmen bersama OJK dan ASBANDA masih terjaga dan saat ini telah memasuki tahap kedua, yaitu melakukan Growth Acceleration. Pada tahap ini, fokus yang dilakukan adalah meningkatkan skala dan kinerja bisnis, pertumbuhan market share dan pemantapan corporate culture serta culture leadership.

Terkait arah dari kebijakan pengembangan Unit Usaha Syariah. Agus juga menyampaikan bahwa tahun ini Bank Kalsel masih tetap fokus terhadap upaya Spin Off Unit Usaha Syariah.

Apapun model spin off yang nantinya menjadi pilihan Bank Kalsel, baik organik maupun non organik, pengembangan kinerja harus dilakukan secara atraktif mengingat sesuai ketentuan OJK Unit Usaha Syariah harus spin off pada tahun 2024. Saat ini, Bank Kalsel Syariah masih tetap berupaya untuk repositioning market menjadi bank of choice masyarakat Kalimantan Selatan.

Atas hal ini, Bank Kalsel selalu melakukan upaya-upaya strategis, baik dalam bentuk koordinasi terhadap pemegang saham, melakukan riset pasar, membuat kajian- kajian akademis, dan lain sebagainya, sehingga spin off unit usaha syariah dapat terlaksana dengan baik.

Editor  : Aditya

Pos terkait