Wartaniaga.com, Banjarmasin- Pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor kehidupan, termasuk pada perekonomian masyarakat di seluruh penjuru dunia.
Salah satunya adalah Haniah, seorang pedagang pasar terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar. Ia begitu merasakan dampak dari wabah Corona tersebut. Meski begitu, dirinya bertekad untuk tetap bertahan.
Saat Tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Banjarmasin dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan menyambangi Desa Lok Baintan Luar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, beberapa hari lalu, Haniah yang juga merupakan salah satu penerima manfaat Perahu Wakaf bercerita, pada awal masa pandemi Covid-19, penjualannya menurun drastis.
Bahkan, ia sempat putus asa, lantaran ia kesulitan membayar utang disebabkan pendapatannya dari hasil berjualan yang anjlok
“Ditambah lagi waktu itu kami terkena musibah. Saat itu, suami menabrak orang dan diharuskan mengganti kendaraan juga pengobatannya. Saat itu, benar-benar sangat berdampak dengan perekonomian, bahkan tabungan pun sampai habis sehingga tidak balik modal dari hasil penjualan sembako ini,” tutur Haniah.
Namun demikian, dengan adanya Perahu Wakaf sangat membantu dirinya sebagai sarananya dalam mencari rezeki. Dimana, perahu ini dapat memuat sembako yang biasa ia jual menjadi lebih banyak.
Haniah memiliki tekad untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19, dengan tetap berjualan di pasar terapung dengan memanfaatkan Perahu Wakaf yang merupakan bantuan dari ACT Kalimantan Selatan.




















