Wartaniaga.com, Jakarta – Keberadaan susunan tim ekonomi di kabinet Indonesia Maju yang beberapa waktu lalu diumumkan ke publik jauh dari harapan. Pasalnya hampir di semua pos menteri tidak menjanjikan adanya masa depan ekonomi yang terbaik. hal ini tentunya berbanding terbalik dengan harapan adanya terobosan ekonomi dengan komposisi menteri tersebut.
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Jakarta, Profesor Trubus Rahardian berasumsi publik tidak terlalu bahagia dengan susunan menteri ekonomi pada kabinet baru Presiden Jokowi tersebut. bahkan ia tak cukup optimis dengan perekonomian kedepan, jika dengan komposisi menteri yang demikian.
“Karena dengan komposisi menteri ekonomi seperti saat ini, Indonesia harus bersiap menghadapi potensi menumpuknya masalah pada 2020. Sebab, susunan menteri ekonomi tersebut dipandang belum mampu menyelesaikan pekerjaan rumah perekonomian,” bebernya kepada wartaniaga.com, Kamis (24/10).
Menurutnya, dengan komposisi kabinet saat ini, khususnya pada bidang ekonomi, publik tidak cukup optimis dengan perekonomian kedepan. Bahkan publik berharap agar Indonesia meLupakan mimpi untuk menjadi negara ekonomi terbesar ke-5 di dunia tahun 2045.
Profesor Trubus menyebutkan tentu saja hal ini tercermin dari posisi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang kini dipegang oleh Airlangga Hartarto. “Airlangga harus mampu menjalin koodinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga baru dilantik,” ujarnya.
Ia menceritakan, dari kasus yang pernah terjadi sebelumnya antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat itu Aburizal Bakrie dengan Sri Mulyani, di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). hubungan keduanya tidak harmonis.
“Untuk itu langkah Airlangga harus memperkuat para deputi dan juga staf ahlinya agar bisa memberikan masukan, dalam mengkoordinasikan seluruh Menteri Perekonomian,” tukasnya.
Editor : Mukta
