Wartaniaga.com, Banjarmasin— Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, H. Gusti Abidinsyah, meminta Pertamina memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi para petani di Desa Tatah Makmur, Kabupaten Banjar.
Permintaan itu disampaikan menyusul laporan dari masyarakat dan kelompok tani yang mengeluhkan sulitnya memperoleh solar subsidi untuk kebutuhan alat dan mesin pertanian.
Menurut Gusti Abidinsyah, BBM merupakan kebutuhan vital bagi petani di wilayah tersebut, terutama saat memasuki musim tanam dan panen.
Ia menegaskan bahwa distribusi bahan bakar tidak boleh hanya berfokus pada sektor transportasi, melainkan juga harus memperhatikan kebutuhan produktif masyarakat desa.
“Kami menerima banyak aspirasi dari petani di Tatah Makmur yang kesulitan mendapatkan BBM untuk mesin pertanian. Ini menyangkut keberlangsungan usaha tani mereka. Kami minta PERTAMINA dan Hismawa Migas Kalimantan Selatan segera menindaklanjuti dan memastikan pasokan BBM untuk sektor pertanian tetap aman,” ujar Gusti Abidinsyah di Banjarmasin, Senin (11/11).
Politisi asal Kalimantan Selatan itu menambahkan, Pihak PERTAMINA telah menjanjikan 50 liter BBM untuk Brigade Petani. Namun ketersediaan tersebut belum dirasakan oleh para petani Desa Tatah Makmur.
“Semoga Brigade Petani mendapatkan perhatian lebih dari PERTAMINA untuk keberlangsungan pertanian di Kalsel, Khususnya Desa Tatah Makmur Kabupaten Banjar,” harapnya.
Selain itu, DPRD Kalsel melalui Komisi III melakukan pertemuan dengan PERTAMINA dan HISMAWA Migas Kalimantan Selatan. Dalam pertemuan tersebut pihak PERTAMINA dan Hismawa Migas akan memberikan jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan serta mencarin jalan keluar terhadap pendistribusian BBM di Kalimantan Selatan.
Desa Tatah Makmur sendiri merupakan salah satu sentra pertanian di Kabupaten Banjar, dengan mayoritas penduduk menggantungkan hidup dari sektor pertanian padi. Kegiatan pertanian di wilayah itu memerlukan pasokan bahan bakar yang stabil, terutama untuk operasional mesin pertanian pada musim Tani.
Perlu diketahi, Brigade Pangan tidak membeli BBM setiap hari, akan tetapi pada saat pengoperasional alat pertanian dan pada musim tani dan panen tiba.
“Kebutuhan BBM Brigade Tani ini cuma sedikit, pada penanaman dan panen, harusnya dapat terpenuhi. Semoga kedepan tidak ada kendala. Ini juga untuk ketahanan pangan kita,” imbuhnya
Editor: Aditya





















