Wartaniaga.com,Barito Kuala-Ratusan warga Kecamatan Anjir Pasar dan Anjir Muara, Barito Kuala (Batola), menggelar prosesi tolak bala sebagai bentuk keprihatinan terhadap peningkatan kecelakaan lalu lintas di Jalan Trans Kalimantan.
Kegiatan digelar selepas salat isya, Minggu (9/6), dan melibatkan masyarakat dari 10 desa yang dilintasi jalan nasional tersebut.
Prosesi diawali dengan salat wajib berjemaah, dilanjutkan salat hajat, pembacaan Surah Yasin, dan melantunkan Selawat Burdah sepanjang rute desa masing-masing.
Warga berjalan kaki beriringan sambil membawa obor bambu, sebagian lain menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Prosesi tolak bala dilakukan warga Desa Marabahan Baru atau ujung Jembatan Barito, hingga Desa Anjir Pasar yang berada di perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Kegiatan tersebut dilepas Bupati H Bahrul Ilmi, serta dikawal personel gabungan dari Satlantas Polres Batola, Polsek Anjir Muara, Polsek Anjir Pasar, Koramil 1005-08/Anjir Muara, Koramil 1005-09/Anjir Pasar dan relawan.
tolak bala diadakan setelah adanya kecelakaann naas di atas Jembatan Barito ini terjadi pada Kamis (5/6), atau tepatnya di malam Iduladha 1446 Hijriah dan merenggut 3 nyawa remaja dari Desa Anjir Muara Kota, Anjir Pasar, akibat tabrakan adu banteng.
ritual tolak bala ini tidak hanya ditujukkan untuk kecelakaan tetapi untuk memohon perlindungan dari Allah SWT dari segala macam bahaya dan musibah. Amalan ini mencakup berbagai tindakan yang diperbolehkan oleh syariat Islam, seperti berdoa, bersedekah, meningkatkan keimanan, dan melakukan sholat sunnah.
Reporter:Eka Pertiwi
Editor:Hariyadi




















