Optimisme perbaikan ekonomi di Kalsel didukung adanya perbaikan harga-harga komoditas utama Kalsel seperti batubara dan CPO serta kenaikan permintaan dari negara mitra. Optimisme didukung oleh Pemda Kalsel melalui perumusan berbagai strategi dalam rangka peningkatan serapan belanja daerah (APBD).
Transaksi ekonomi dan keuangan digital yang tumbuh positif sejalan dengan preferensi dan akseptasi masyarakat dalam penggunaan platform dan instrument digital di era Adaptasi Kebiasaan Baru, perlu terus didorong.
Jumlah merchant yang terhubung dengan QRIS di Kalsel terus meningkat dari 58.238 merchant pada bulan Desember 2020 meningkat 6.13% menjadi 61.809 merchant pada bulan Januari 2021.
Transaksi e-commerce Desember 2020 juga mengalami kenaikan baik nominal maupun volume masing-masing sebesar 21.85% dan 23.64%, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang meningkat sebesar 5,48% dan 9.68%.
Adapun untuk inflasi Kalsel pada Januari 2021 tercatat sebesar 1.20% (yoy). Berdasarkan data BPS secara tahunan, inflasi Kalsel lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1.68% (yoy).
Secara bulanan, pada Januari 2021 Kalsel mengalami deflasi sebesar 0.17% (mtm), berbeda arah dengan bulan sebelumnya sebesar 0.79% (mtm).
Perkembangan ini dipengaruhi oleh deflasi pada komuditas angkutan udara, sejalan sengan normalisasi permintaan HBKN Natal dan tahun baru. Pada bulan Februari 2021, Kalimantan Selatan diprakirakan akan mengalami inflasi sejalan dengan tarif angkutan udara yang mulai stabil dibanding bulan sebelumnya. Kedepan Bank Indonesia tetap konsisten menjaga inflasi dikisaran sasarannya 3.0±1% pada 2021.
Reporter : Edy Dharmawan
Editor: Aditya




















