Industri Batu Bara Terancam Virus Corona

Dia menyebut, permasalahan yang tengah dihadapi perusahaan batu bara terbilang serius mengingat harga batu bara akan terus tertekan jika pandemi virus corona tak kunjung terselesaikan. Untuk itu, ia menyarankan pihak terkait untuk meneliti kesehatan perusahaan-perusahaan batu bara yang berpotensi gulung tikar akibat virus corona.

Ketiga perusahaan lainnya yang diramalnya bakal ambruk jika diwajibkan membayarkan loyalti kepada pemerintah tahun ini ialah PT Bukit Asam Tbk, PT Toba Bara Sejahtera Tbk, dan PT Harum Energy Tbk.

Meski sempat terpaksa menjual harga murah pada krisis 2008 silam dari harga puncaknya US$180/ton pada Juli 2018 menjadi US$60/ton pada Januari 2009, namun proses pemulihan terbilang cepat yaitu pada Juli 2009.

Tak hanya itu, puncak harga pada Juli 2008 pun memberikan bantalan kas kepada perusahaan pada masa sulit kala itu. Namun sejak Juli 2019, rata-rata jual batu bara telah merosot di kisaran US$60-US$70/ton.

“Jika dibandingkan pada krisis 2008 lalu, saat ini perusahaan batu bara praktis tak memiliki uang kas lebih untuk menahan kikisan wabah virus corona,” katanya.

Ghee bilang, seluruh perusahaan batu bara yang pada 2019 lalu membukukan laba tersebut bisa jadi mengemis penangguhan dari pemerintah atas tunggakan loyalti tahun ini. Jika tak berhati-hati, ia menyebut kerajaan batu bara Indonesia bisa saja amblas.

 

 

Reporter : Mamay

Editor : Riki

Foto : Istimewa

Pos terkait