Biaya Transaksi Kliring Turun Manjadi Rp 3.500

Herawanto

Wartaniaga.com,Banjarmasin- Bank Indonesia mengumumkan implementasi penyempurnaan Kebijakan Operasional Sistem Kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI) dimana salah satunya adalah penurunan biaya transaksi yang sebelumnya Rp 5.000 menjadi  hanya Rp 3.500 per transkasi.

Kebijakan ini berlaku serentak diseluruh Indonesia sejak, Senin (2/9) sebagai respon atas perkembangan digitalisasi  dalam setiap aspek kehidupan manusia sehari – hari.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“ Bank Indonesia selaku regulator kebijakan Moneter di Indonesia terus melakukan kerjasama dengan perbankan di Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Herawanto.

Diseminasi Penyempurnaan Kebijakan Operasional Sistem Kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada tanggal 2 September 2019

Bukan itu saja, Bank Indonesia juga memberikan kenaikan terhadap nilai transaksi nasabah yang sebelumnya di batasi sebesar Rp 500 juta menjadi Rp 1 miliar. Ini bertujuan memberikan r fleksibilitas transaksi  nasabah.

Sementara itu di sisi kecepatan treansaksi  Bank Indonesia selaku regulator kebijakan Moneter di Indonesia terus melakukan Peningkatan periode settlement menjadi 9 kali  sehari.

“kebijakan SKNBI ini   guna memenuhi ekspektasi preferensi transaksi masyarakat dan industri, tentunya dengan tetap memperhatikan hak konsumen dan perlindungan kepada nasabah” jelasnya

Sementara itu,  berdasarkan data  Bank Indonesia,  transaksi kliring dari Kalsel  ditujukan ke Jawa dengan nilai Rp2,60 triliun (96,61%). Sedangkan dana masuk ke Kalsel  melalui SKNBI paling tinggi berasal provinsi-provinsi di Jawa yang mencapai Rp431,78 miliar (75,77%).

“  Tingginya interaksi ekonomi serta arus transaksi barang dan jasa dari Jawa, khususnya transaksi eceran / ritel, menyebabkan transfer dana melalui SKNBI dari dan ke Kalsel didominasi ke provinsi-provinsi di Jawa. Implementasi penyempurnaan ini tentunya memiliki potensi untuk kembali dapat meningkatkan jumlah transaksi di Kalisel” terang Herawanto.

Herawanto berharap pertumbuhan ekonomi masyarakat Kalsel terus tumbuh. Antara lain melalui kemudahan transaksi dengan biaya yang lebih murah, lebih cepat, dan lebih efisien, baik melalui e-commerce maupun kegiatan transaksi sehari – hari.

“ Semoga penyempurnaan tersebut dapat meningkatkan gairah industri keuangan baik secara Nasional maupun regional Kalsel”  tandasnya

Reporter : Edhy Dharmawan

Editor : Didin Ariyadi

Foto : Edhy Dharmawan

Pos terkait