UNIVSM Dorong Literasi dan Riset Kebencanaan Lewat FPRB Balangan

Wartaniaga.com, Paringin – Universitas Sapta Mandiri (UNIVSM) menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Balangan melalui riset, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Langkah ini ditunjukkan dengan bergabungnya UNIVSM dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Balangan, wadah kolaborasi berbagai unsur pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat yang baru saja dibentuk oleh BPBD Balangan.

Rektor UNIVSM, Abdul Hamid, S.Kom., M.M., M.Kom., menyebut bahwa keterlibatan kampus dalam forum tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari tanggung jawab tridharma perguruan tinggi, terutama dalam bidang pengabdian dan penelitian kebencanaan.

“Kampus memiliki peran strategis dalam meningkatkan literasi kebencanaan masyarakat. Melalui penelitian dan kajian, kami bisa memberikan rekomendasi berbasis data tentang upaya mitigasi dan pencegahan bencana,” ujarnya, Kamis (16/10/25).

Abdul Hamid, yang juga dipercaya sebagai Wakil Ketua FPRB Balangan, menekankan pentingnya memperkuat kesiapsiagaan sejak dini. Menurutnya, banyak daerah masih fokus pada penanganan pascabencana, sementara tahap pra-bencana sering kali terabaikan.

“Minimnya perhatian pada proses identifikasi potensi bencana membuat kita sering tidak siap. Forum ini hadir agar semua unsur dapat menyamakan langkah dan memperkuat sistem mitigasi di Balangan,” tambahnya.

Melalui keikutsertaan dalam FPRB, UNIVSM berencana mengembangkan program edukasi kebencanaan berbasis kampus dan masyarakat, termasuk pelatihan relawan muda, penelitian mitigasi, serta pengembangan teknologi sederhana untuk deteksi dini bencana.

“Kami ingin mahasiswa turut berperan langsung, bukan hanya lewat teori, tetapi juga aksi nyata di lapangan. Dengan begitu, perguruan tinggi benar-benar memberikan dampak nyata bagi lingkungan sekitar,” tegasnya.

Abdul Hamid berharap, kolaborasi lintas sektor dalam FPRB dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat Balangan yang lebih tangguh terhadap ancaman bencana.

“Mencegah mungkin sulit, tapi mengurangi risikonya adalah hal yang bisa dan harus kita lakukan bersama,” pungkasnya.

Reporter : Siti Nurjanah
Editor :Hariyadi

Pos terkait