Founder EU : Pengusaha Wajib Gunakan Otak Kanan

Founder EU, Purdi Chandra saat memaparkan strategi bisnis di Banjarmasin

Wartaniaga.com, Banjarmasin – Founder atau pindiri Entrepreneur University ( EU), Purdi Chandra menekankan pada anak didiknya untuk menggunakan otak kanan dalam menjalankan bisnis atau usaha. Demikian diungkapkannya saat berjumpa dengan sejumlah pengusaha komunitas EU Kalselteng, di Banjarmasin, Selasa ( 21/10).

Menurutnya, seorang pengusaha wajib menggunakan otak kanan dan intuisi ketika mengambil keputusan-keputusan dalam bisnisnya.

” Seorang pengusaha mutlak menggunakan otak kanan karena otak kanan adalah otak inovatif, intuisi dan kreatif. Kunci seorang pengusaha itu harus kreatif,” ujarnya.

Sebaliknya, tambahnya otak kiri hanya digunakan untuk sesuatu yang bersifat linier atau urutan saja.

” Ketika kita menggunakan otak kanan otomatis otak kiri mengikuti tetapi sebaliknya ketika kita menggunakan otak kiri, otak kanan tidak mengikuti. Inilah salah satu perbedaannya,” kelas pendiri Primagama ini.

Dirinya juga menambahkan di era serba digital sekarang ini mendapatkan ilmu dan teori bisnis sangat mudah tetapi untuk mendapatkan komunitas serta jaringan tidaklah mudah.

” EU sudah ada di Indonesia lebih dari 20 tahun dengan puluhan ribu anggotanya, maka jika anda tergantung di komunitas ini anda tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi jaringan yang luar biasa,” katanya.

Purdi Chandra hadir kembali ke Banjarmasin setelah lebih dari 10 tahun tidak menyapa komunitas EU di Kalselteng.

Ketua EU Kalselteng, Joko Margono mengaku bersyukur dapat mempertemukan anggotanya dengan pendiri EU kembali setelah lama tidak berjumpa.

” Di era awal tahun 2000 an hingga di 2015 an kami aktif mengadakan kelas EU setiap Minggu kemudian sempat vakum hingga di tahun ini dapat menghadirkan EU kembali ke sini,” jelasnya.

Joko mengungkapkan alumni EU Kalselteng jumlahnya sangat banyak dan rata-rata mereka telah menjadi pengusaha, baik lokal dan bahkan ada yang mampu ke tingkat nasional.

” 600 an anggota EU Kalselteng, banyak dari mereka yang sukses dengan usahanya. Mulai dari kuliner, properti, keuangan, pertambangan, transportasi dan lain-lain. Itu semua berkat belajar dan berkomunikasi di EU,” ucap pemilik Alaska Park Banjarbaru ini.

Untuk diketahui, Entrepreneur University alias EU bukanlah kampus seperti layaknya wadah mahasiswa belajar. EU adalah komunitas yang dibangun untuk mengajarkan seseorang menjadi pengusaha dengan kelas dari mentor atau pengajar-pengajar yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Setiap anggota EU akan diwajibkan masuk kelas untuk mendapatkan pelajaran bisnis. Mulai dari pundamenta bisnis, keuangan, manajemen, pemasaran, inovasi hingga strategi-strategi rahasia bisnis yang hanya dibagikan untuk anggotanya.

Editor : Hariyadi

Pos terkait