Wartaniaga.com Denpasar-Bank Kalsel sebagai bank kebanggaan masyarakat Banua Kalimantan Selatan menargetkan bisa menyandang status sebagai bank devisa di triwulan IV 2025.
Hal itu ungkapkan Kepala Divisi Perencanaan dan Kinerja Bank Kalsel, Deddy Setiawan pada acara media gathering di Bali, Kamis (16/10).
Ia berharap terget tersebut dapat cepat terealisasi. ” Semoga sebelum berakhir tahun 2025 ini sudah tercapai target ini,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin diwakili Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, Mitra Damayanti mengatakan, proses tinggal selangkah lagi yaitu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta perizinan dari Bank Indonesia.
“Dalam hal ini, tim IT dan SDM juga sangat siap. Target kami di triwulan IV 2025 mudah-mudahan bisa tercapai,”sambungnya.
Mitra mengakui,Bank Kalsel memang melakukan percepatan upaya menjadi bank devisa karena dorongan dari para pemegang saham, termasuk pemegang saham pengendali yakni Gubenur Kalsel, H Muhidin, padahal Bank Devisa sendiri diperkirakan pada 2026 atau 2027.
Alhamdulillah dalam mengurus agar dapat perizinian dari OJK dan BI tidak ada kendala, ucap Riza Aulia Dewan Komisaris Independen Bank Kalsel.
Ia juga optimis kelak ketika status bank devisa sudah dicapai oleh Bank Kalsel, jasa layanan tersebut bisa menarik minat para pelaku ekspor-impor yang bertransaksi di Banua.
Perkembangan menjadi bank devisa ini akan memberikan melayani jual beli valuta asing, seperti jual beli mata uang asing, transfer dana internasional dan layanan yang terkait perdagangan luar negeri.
Percepatan juga dilakukan untuk mengejar momentum penerapan kebijakan baru di sektor keuangan yang mengatur agar dana hasil ekspor harus bertahan di Indonesia setidaknya selama satu tahun.
Dana tersebut merupakan dana mengendap yang bisa dikatakan sebagai dana murah dan memungkinkan Bank Kalsel menawarkan produk kredit yang lebih kompetitif kepada nasabah.
Reporter:Eka Pertiwi
Editor: Aditya