Hadir dan membuka Volume Vol 4 Edisi 10 tahun 2023 ini, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi yang menjelaskan, tujuan pelatihan Low-Cost Precision Farming dalam rangka menguatkan implementasi program utama Kementan yaitu digitalisasi pertanian.
“Lebih khusus lagi kita membangun terus precision farming. Lebih khusus lagi precision farming alias low cost yang sudah terbukti mendongkrak produktivitas pertanian, memperbaiki kualitas produk pertanian dan menjamin kontinuitas pertanian sehingga tidak hanya kuantitasnya saja,” tutur Dedi.
Dedi menambahkan, “Kita juga harus tekan ongkos produksi, biaya produksi yang mahal itu, karena berarti kita belum efisien, berarti daya saing produk pertanian kita masih rendah, berarti kita tidak mampu ekspor, jadi kuncinya kita tingkatkan produksitifitas dan kualitas produk pertanian kita”, jelas Dedi.
Hadir dan menambahkan di atas, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan,
“Pemilihan tema ini sesuai dengan kondisi saat ini tidak menentu, seperti krisis pangan global, cuaca yang tidak menentu, ekploitasi alam, sehingga perlu terobosan untuk pertanian saat ini”, Terangnya.
MAF ini sendiri mengundang 2 narasumber yaitu: Abdul Roni Angkat Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung, dan Abdul Gushai Uzuluddin selaku Petani Milenial, Ketua Kelompk Tani dan juga Owner Landicang Farm di Samboja,Kalimantan Timur.