Daya Beli Pasar Eropa Turun, Puluhan Perusahaan Tekstil Indonesia Lakukan PHK Massal

Wartaniaga.com, Jakarta- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku akan memantau badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang melanda puluhan ribu karyawan pabrik garmen tekstil di Jawa Barat.

Berdasarkan data yang disampaikan Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Jawa Barat (PPPTJB), sebanyak 64.165 karyawan terkena PHK massal.
Para karyawan yang di-PHK itu bekerja di 124 perusahaan di Jabar. Selain itu, sebanyak 18 perusahaan juga harus tutup.

Perusahaan-perusahaan itu tidak mampu bertahan di tengah kondisi yang makin sulit. Menurut PPPTJB, salah satu penyebab perekonomian sulit ialah perang Rusia vs Ukraina.

Pemerintah pun tidak tinggal diam melihat badai PHK massal. Sri menjelaskan Kemenkeu akan memantau situasi bersama kementerian dan lembaga lain.

“Sektor tekstil masih menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, bahkan memberikan kontribusi terhadap kinerja ekspor,” kata Sri, Kamis (3/11) dikutip dari kantor berita Antara.

Dia menuturkan ekspor pakaian jadi dan aksesoris dengan kode HS61 tumbuh 19,4 persen pada September 2022.

Sementara itu, ekspor pakaian jadi dan aksesoris non-rajutan dengan kode HS62 tumbuh 37,5 persen. Pada periode yang sama, ekspor produk tekstil lainnya, seperti alas kaki dengan kode HS64, tumbuh 41,1 persen.

Sri mengaku akan mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu mendorong diversifikasi destinasi ekspor.

Pos terkait

banner 468x60