Wartaniaga.com, Banjarmasin – Anggaran dana bantuan untuk korban bencana di Banjarmasin saat ini telah habis digunakan. Alhasil, alasan tersebut Pemko Banjarmasin hingga saat ini belum bisa memberikan bantuan kepada korban bencana, apalagi yang baru saja terjadi.
Kepala Dinsos Banjarmasin, Iwan Restianto, menyatakan, habisnya anggaran itu diluar perkiraannya, sebab anggaran menyesuaikan data korban kebakaran pada 2018. Ternyata, kata Iwan, prediksi Dinsos meleset di tengah maraknya kasus kebakaran belakangan ini.
Iwan menyatakan, penganggaran bansos dari APBD murni 2019 sebesar Rp 180 juta, lalu ditambah lagi dalam APBD perubahan 2019 senilai Rp 120 juta. Sekarang dua anggaran itu habis, sementara pihak dinsos hingga sekarang masih mengupayakann mencari dana tambahan.
Mengutip data Dinsos Banjarmasin, jumlah kebakaran permukiman periode 1 Januari – 10 September 2019 sudah tercatat 40 kali. Akibat kejadian ini, ada 333 banguan terbakar, dan 427 kepala keluarga dengan 1.419 jiwa kehilangan tempat tinggal.
“Jumlah ini lebih banyak dari tahun lalu. Sedang untuk data yang terakhir masuk ke kami itu kejadian di Kelurahan Alalak Selatan,” imbuh Iwan.
Siasat mengatasi defisit anggaran, Dinsos berupaya mencairkan dana tambahan melalui dana cadangan bencana tidak terduga di Badan Keuangan Daerah (Bakeuda).
“Sudah kami sampai ke wali kota dan Sekda soal ini. Semoga saja dananya bisa cepat didapatkan,” harapnya.
Iwan khawatir apabila dana cadangan ini tidak bisa dicairkan akan menimbulkan polemik di masyarakat, khususnya korban kebakaran. Maklum, tahun anggaran masih tersisa. “Kan 3,5 bulan masih yang ada waktu dilalui Semoga saja jumlah kebakaran tidak bertambah lagi,” ujarnya.
Editor : Hamdani
Foto : Ist